Skip to main content

UNSOED Kukuhkan 5 Profesor Baru

[unsoed.ac.id, Sen, 18/09/23] Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menambah jumlah profesornya. Kali ini UNSOED mengukuhkan 5 (lima) profesor baru dalam Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Profesor yang bertempat Di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Senin (18/9).

Adapun Profesor yang dikukuhkan adalah:  Prof. Dr. Muslihudin, M.Si sebagai Profesor / Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sosiologi Lingkungan; Prof. Dr. Ir. Petrus Hary Tjahja Soedibya, M.S. sebagai Profesor / Guru Besar dalam Bidang Ilmu Budidaya Perairan (Akuakultur); Prof. Yunita Sari, S.Kep.Ns., MHS., Ph.D. sebagai Profesor / Guru Besar dalam Bidang Ilmu Keperawatan Medikal Bedah; Prof Ir. Kharisun, Ph.D. sebagai Profesor / Guru Besar dalam Bidang Ilmu Kimia Tanah; dan Prof. Dr.sc.agr. Ir. Muhamad Bata, M.S., IPU. sebagai Profesor / Guru Besar dalam Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak.

  • Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Pentingnya Kepedulian dan Kontrol Sosial Dalam Mencegah Degradasi Lingkungan Hidup” Prof. Dr. Muslihudin, M.Si menguraikan, kondisi lingkungan saat ini telah ditandai dengan adanya kerusakan dan degradasi. Untuk itulah, manusia sebagai makhuk Tuhan yang diberi kelebihan akalnya, harus meninjau kembali tentang apa yang dilakukan selama ini. Perubahan cara pandang atau paradigma yang tadinya hanya berorientasi hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, perlu berubah menjadi cara pandang yang harus memikirkan semua kepentingan realitas ekologis. “Hanya dengan cara itulah kita dapat mengerem laju degradasi lingkungan agar tidak segera sampai pada apa yang disebut hari kiamat (domsday),” ungkap Prof. Muslihudin.
  • Prof. Dr. Ir. Petrus Hary Tjahja Soedibya, M.S. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Revolusi Nano Teknologi Untuk Pengembangan Akuakultur”. Disampaikan bahwa implementasi Nanobubble sangat diperlukan di bidang akuakultur, karena nanobubble dapat meningkatkan produktivitas perairan dan menekan trigger penyakit yang akan menginfeksi organisme yang dibudidayakan. Nanobubble juga dapat diimplenmentasikan dengan menamnbahkan beberapa gas-gas tertentu sebagai tujuan khusus. Perkembangan nano teknologi dan penggunaan bahan nano pada industri perikanan budidaya masih terus dilakukan walau perkembangannya sangat lambat. “Akan tetapi, berdasarkan ulasan yang kami sampaikan, masih banyak kemungkinan yang menjanjikan dalam penggunaan nanoteknologi untuk menyelesaikan problematikan utama dalam dunia perikanan budidaya seperti pakan, penyakit, sistem dan lingkungan. Penerapan nanoteknologi yang cermat dan terkendali pada industri perikanan budidaya dapat mendukung upaya memaksimalkan manfaat dan meminimalisir resiko,” urai Prof. Petrus Hary Tjahja Soedibya.
  • Prof. Yunita Sari, S.Kep.Ns., MHS., Ph.D menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Terapi Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Diabetes”. Dari penelitian yang dilakukannya menunjukan bahwa penggunaan zinc oxide mampu menurunkan jaringan nekrotik pada pasien dengan luka diabetes. Masa penyembuhan pada pasien yang dirawat dengan zinc oxide secara signifikan lebih pendek, prosentase jaringan nekrotik (jaringan mati) lebih rendah, dan prosentase jaringan granulasi (jaringan yang baru tumbuh) lebih tinggi pada pasien yang dirawat dengan menggunakan salep zinc oxide dibandingkan dengan luka yang dirawat dengan perawatan standar (hanya kasa dan larutan normal saline). Lebih lanjut disampaikan bahwa Adanya penemuan terapi vibrasi untuk terapi luka diabetes tipe iskemi dan terapi salep zinc oxide untuk terapi luka diabetes tipe neuropati membawa harapan baru pada penderita luka diabetes.
  • Prof Ir. Kharisun, Ph.D. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Potensi Batuan Alam Untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan dan Prduktivitas Tanah”. Disampaikan bahwa berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap mempunyai kualitas yang baik untuk memberikan kehidupan organisme tanah dengan baik dan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik sehingga pada akhirnya akan memberikan kehidupan yang sehat bagi manusia, menghasilkan pasokan pangan yang cukup dan lingkungan yang sehat. Prof. Kharisun Bersama tim melakukan serangkaian penelitian untuk mengembangkan batuan alami yang dapat digunakan untuk mrningkatkan efisiensi pemupukan dan sekaligus dapat meningkatkan kualitas tanah dan aman bagi lingkungan enggunakan batuan zeolite. Menemukan beberapa formulasi pupuk majemuk menggunakan bahan utama zeolite. Salah satu Formulasi Pupuk yang sudah melalui serangkai pengujian dan telah mendapatkan Paten, Hak Kekayaan Intelektual, ijin merek dagang dan ijin edar adalah pupuk NZEO-SRPlus (Nitrogen Zeolite Slow Release Plus). “Pupuk ini mampu mengendalikan ketersediaan nitrogen sehingga lebih efisien dan mampu meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stress abiotic dan biotik. Pupuk ini diperkaya dengan unsur Si untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi petani khususnya dengan makin meningkatnya permasalahan stress abiotic dan biotic yang dialami oleh tanaman seperti kekeringan, kegaraman, hama dan penyakit,” jelas Prof. Kharisun.
  • Terakhir Prof. Dr.sc.agr. Ir. Muhamad Bata, M.S., IPU. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Strategi Pengurangan Emisi Gas Metan (CH4) Dan Dinitrogen Oksida (N20) Melalui Perbaikan Pakan Dan Pemilihan Bangsa Sapi Lokal Sebagai bagian Dari Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem Bumi”. Sebagai akademisi yang berkecimpung dibidang ilmu nutrisi, khususnya pakan dan nutrisi ruminansia berusaha untuk mengurangi emisi gas CH4 dan N2O melalui penelitian peningkatan kualitas pakan berserat tinggi khususnya jerami padi teknologi fermentasi dan formulasi konsentrat berbasis sinkronisasi energi dan nitrogen. Penggunaan daun waru yang mengandung saponin dan flavonoid sebagai aditif alami mampu menurunkan metan dan peningkatan pertambahan berat badan sapi dan efisiensi pakan dan pemilihan bangsa sapi lokal. Upaya mengurangi emisi metan dan dinitrogen oksida dengan menerapkan konsep bio ekonomi sirkuler melalui integrasi pertanian padi dengan peternakan sapi, kambing dan domba. “Kegiatan ini merupakan bagian pengabdian saya untuk mengajak petani dan peternak serta pengambil kebijakan untuk bersama-sama menanggulangi pengurangan emisi metan (CH4) dan nitrogen oksida (N2O). Ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan pengelolaan limbah pertanian dan mengurangi penggunaan pupuk nitrogen. Dengan demikian model ini dapat meningkatkan efisiensi usaha peternakan dan pertanian yang pada akhirnya menciptakan Sustainable Agriculture,” jelas Prof. Muhamad Bata.

Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU mengatakan perguruan tinggi adalah ladang persemaian ilmu pengetahuan, sebagaimana juga dia sebagai padang penggembalaan ide dan gagasan peradaban.  Kampus adalah samudra akan kebajikan dilahirkan sebagaimana dia juga diharapkan menjadi tempat merawat kemanusiaan yang peka akan keberlanjutan kehidupan yang hakiki. “Akademisi yang mumpuni dengan disiplin ilmunya, menjadi pemantik lahirnya generasi masa depan yang unggul, riset yang berdayasaing serta kecerdasan yang berpihak pada apa yang menjadi harapan dari masyarakat, bangsa, negara serta nilai-nilai kemanusiaan,” ungkap Rektor.

Lebih lanjut rektor  menyampaikan bahwa kelima profesor ini telah mencapai puncak karir profesionalnya sebagai seorang dosen. Profesor adalah jabatan fungsional akademik tertinggi, sebuah pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia, negara akan sesuatu yang telah paripurna sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dalam tugas-tugas tridarma perguruan tinggi.

sebagai informasi, Prof. Muslihudin merupakan guru besar ke- 7 pada FISIP UNSOED, Prof. Petrus Hary Tjahja Soedibja sebagai guru besar ke-2 pada FPIK UNSOED,  Prof. Yunita Sari sebagai guru besar ke- 5 pada FIKES UNSOED, Prof. Kharisun sebagai guru besar ke- 15 pada FAPERTA UNSOED dan Prof. Muhammad Batta sebagai guru besar yang ke- 23 pada FAPET UNSOED.  Sehingga tercatat saat ini, UNSOED memiliki 119  guru besar, yang insya Allah akan terus bertambah,  aamiin ya rabbal alaamiin.

Pada pengukuhan profesor kali ini selain diikuti oleh Senat, Guru Besar & Guru Besar tamu, para pimpinan (universitas, fakultas, pascasarjana, lembaga), serta civitas akademika UNSOED, keluarga Profesor yang dikukuhkan juga dihadiri oleh Direktur SDM Kemendikbudristek, Direktur Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemendikbudristek, Bappenas, para pimpinan sejumlah Universitas, pimpinan Forkompinda Kabupaten Banyumas, para mitra perbankan, dan Bupati Ende beserta para pimpinan SKPD dari Kabupaten Ende.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia