Skip to main content

UNSOED Kukuhkan Profesor Baru

[unsoed.ac.id, Sel, 01/08/23] Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali mengukuhkan Profesor / Guru Besar baru, dalam Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Profesor yang bertempat Di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed, Selasa (01/8). Adapun Profesor yang dikukuhkan adalah:  Prof. Dr. Nur Aini, S.T.P., M.P. sebagai Profesor / Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pangan; Prof. Dr. Pudji Widodo, M.Sc. sebagai Profesor / Guru Besar dalam bidang Ilmu Taksonomi Tumbuhan; Prof. Dr. Edy Suyanto, M.Si. sebagai Profesor / Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiologi Lingkungan; dan Prof. Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. sebagai Profesor / Guru Besar dalam bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman.

  • Prof. Dr. Nur Aini, S.T.P., M.P. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Rekayasa Proses Pengolahan Jagung Menjadi Pangan Fungsional Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Dan Mempertahankan Kesehatan”. Disampaikan bahwa rekayasa proses pengolahan jagung, khususnya dengan teknologi fermentasi dapat menjadikan pangan yang bergizi, menyehatkan dan disukai. “Dengan teknologi pengolahan yang tepat, pengolahan jagung dapat menjadi solusi terkait ketahanan pangan dan menjaga kesehatan bagi semua kelompok masyarakat, termasuk yang berkebutuhan pangan khusus, sehingga menjadikan Indonesia lebih bermartabat,” jelas Prof Nur Aini.
  • Prof. Dr. Pudji Widodo, M.Sc. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Flora Indonesia: Eksplorasi , Penemuan Baru, dan Implikasinya”. Menurutnya setiap kegiatan pembangunan harus mempertimbangkan kondisi lingkungan baik abiotik maupun biotik. Kegiatan pembangunan harus memperhatikan kondisi keadaan ekosistem, species, dan genetik. Keanekaragaman ekosistem, spesies, dan genetik sebaiknya tidak dikesampingkan. Semua kegiatan konservasi diawali dari pengetahuan tentang keanekaragaman tumbuhan yang ada di suatu tempat.

“Tanpa pengetahuan ini, maka proses konservasi tidak bisa dilakukan. Melestarikan kekayaan flora tidak hanya dilihat dari sisi apakah ia bermanfaat atau tidak pada saat ini. Masih banyak rahasia alam yang belum terungkap. Kita harus yakin, kemajuan ilmu pengetahuan ke depan, akan menjawab misteri kekayaan alam. Optimisme tinggi bernuansa ibadah harus terus dibangkitkan untuk menjadikan anak cucu bangga dengan warisan kita berupa kekayaan biodiversitas,” ungkap Prof. Pudji.

  • Prof. Dr. Edy Suyanto, M.Si. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Ekosentrisme (The Deep Ecology) Model Etika Lingkungan Dalam Pengelolaan Sampah Lintas Rumah Tangga Berbasis Partisipasi: Upaya Mewujudkan Zero Waste Mendukung Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan”. Prof. Edy menggunakan pendekatan dalam pengelolaan sampah rumah tangga dalam mendukung pembangunan lingkungan berkelanjutan, yaitu menggunakan salah satu model etika lingkungan, yaitu Paham Ekosentrisme (The Deep Ecology), ini merupakan gerakan lingkungan dalam kajian sosiologi lingkungan.

 Menurutnya pengelolaan sampah sangat memungkinkan dipadukan dengan paradigma Ekosentrisme. “Dasar pertama paradigma ini adalah hubungan harmonis manusia dengan alam dan lingkungan. Kemudian bertujuan menciptakan keberlanjutan lingkungan, penyelesaian lingkungan dengan teknologi yang sesuai, kebutuhan dasar daur ulang, partisipastoris atau sistem demokratis menjadi mutlak diperlukan, dan desentralisasi/skala kecil, terintegrasi dan secara sosial,” urainya.

  • Prof. Ir. Suprayogi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Pengembangan Teknologi Marka DNA Untuk Meningkatkan Efisiensi Metoda Seleksi Pada Perakitan Varietas Padi Fungsional”. Disampaikan bahwa meningkatnya kesejahteraan rata-rata penduduk Indonesia, telah menyebabkan perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat, terutama pada golongan masyarakat menengah ke atas, sehingga prevalensi penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, jantung coroner dan kanker meningkat dari tahun ke tahun.

Prof. Suprayogi beserta tim peneliti di Laboratorium Pemuliaan dan Bioteknologi melakukan perakitan padi fungsional. Tujuan penelitian-penelitian tersebut adalah menghasilkan terobosan baru berupa padi fungsional berdaya hasil tinggi aromatik dengan kandungan antosianin tinggi, dan padi kaya antosianin dan aromatik (Suprayogi et al., 2019), dan padi kaya antosianin dengan IG rendah (Suprayogi et al., 2016). “Jenis padi yang demikian sangat bermanfaat untuk program kesehatan masyarakat dalam rangka mengurangi prevalensi penyakit degeneratif seperti: hipertensi, jantung coroner dan kanker,” jelas Prof. Suprayogi.

Rektor UNSOED Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc., Agr., IPU dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi adalah ladang persemaian ide dan gagasan bertumbuh, serta menjadi kawah chandradimuka kemajuan.  Semangatnya adalah, bagaimana dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut,  sebuah bangsa, suatu peradaban menjadi tumbuh dan berkembang dalam sepenuh kemuliaan.

“Sejatinya institusi pendidikan tinggi harus dapat merefleksikan apa dan bagaimana kediriannya di masyarakat.  Hal inilah yang juga diyakini oleh Unsoed, di mana melalui ilmu pengetahuan yang bersendikan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,  kita menjadi sivitas akademika yang berkarakter, berkontribusi, diakui dan berpuncak pada dihormati dan disegani.  Sehingga, apa yang menjadi visi kita bersama, yakni diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumberdaya perdesaan dan kearifan lokal, insya Allah akan kita wujudkan,” ungkap rektor.

Lebih lanjut rektor mengatakan bahwa keberadaan seorang guru besar dan profesor akan menjadi daya dorong akselerasi kampus untuk semakin maju dan bermanfaat.  Profesor adalah refleksi seorang pendidik sekaligus ilmuwan profesional yang mumpuni, yang dapat menggerakkan perubahan yang sifatnya transformatif.

“Pemikiran para  keempat profesor ini,  sejatinya tidak saja mencerminkan tingginya mutu intelektualitas yang dimiliki, melainkan juga mencerminkan kearifan yang mendalam.  Oleh karenanya, kiranya beliau-beliau ini sungguh menjadi teladan bagi kita seluruh sivitas akademika, agar dapat mengikuti jejak kecendekiawanan dan keadabannya,” pungkas rektor.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia