Skip to main content

UNSOED Narasumber Marketeers Goes To Campus

[unsoed.ac.id, Sen, 11/01/21] Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah M.Sc.,Ph.D menjadi salah satu narasumber pada acara The 38th Marketeers Goes to Campus yang berlangsung secara virtual, Sabtu (08/1). Acara yang dimoderatori oleh CEO Markplus Jacky Mussry mengangkat tema “Entrepreneurial Marketing".

Marketeers Goes to Campus merupakan ajang bertemunya komunitas kampus di Indonesia, ajang saling sharing inspirasi, serta sudut pandang, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership yang telah atau akan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. 

Mengawali pemaparannya Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah M.Sc.,Ph.D menyampaikan bahwa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memiliki visi “Diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumber daya perdesaan dan kearifan lokal pada tahun 2034”. Unsoed memiliki 12 Fakultas dengan hampir seratus program studi. “orientasinya lebih kepada perdesaan dan kearifan lokal”, jelas Dekan. Lebih lanjut disampaikan visi FEB Unsoed yaitu ”Unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi pada perekonomian dan bisnis daerah”. FEB Unsoed melakukan upaya dalam mewujudkan, menghasilkan lulusan – lulusan dengan kemampuan untuk menjadi entrepreneur, dan mendorong menjadi kreatif.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Wiwiek juga menyampaikan tentang Indikator Kinerja Utama (IKU). Prof. Wiwiek mengulas di IKU 1. “Kita dinyatakan berkinerja baik jika lulusan kita dalam waktu 6 bulan mendapatkan pekerjaan. Dalam waktu 6 bulan dari kelulusan mereka diterima sekolah studi lanjut dimanapun, kemudian mampu menjadi entrepreneur”, urai Dekan. Dari aspek leadership, dituntut untuk mempu mengembangkan SDM dengan target-target, mengelola sarana & prasarana. Prof. Wiwiek menyampaikan bahwa saat ini FEB Unsoed sudah bekerjasama dengan MarkPlus untuk sertifikasi dosen FEB Unsoed sejumlah 60 orang utk topik "Analytical Thinking"  dan " Entrepreneurial Marketing"

Sedangkan dari sisi creativity and innovation, FEB Unsoed bermitra dengan Ditjen Perbendaharaan dalam program Peneliti Millenial Berkontribusi bagi negeri. Serta terkait dengan Entrepreneurship, empowering program pembinaan experiential preneurship dengan ASPIKMAS (Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Banyumas). “ASPIKMAS memiliki sekitar 3500 anggota yang terdampak Covis-19, mahasiswa FEB Unsoed selama 6 bulan membantu digitalisasi pemasaran, aspek produksinya. Pengurus ASPIKMAS memberikan insight dulu kepada para mahasiswa kami, dan kita bimbing bersama. Ini project kami yang tidak meninggalkan karakteristik kami sebagai local wisdom”, urai Dekan. Dalam membangun kewirausahaan, secara internal ada kegiatan Pemira (Pekan Mahasiswa Wirausaha) dikompetisikan baik tingkat Fakultas, dan Universitas. Selain itu mendorong untuk berkompetisi dalam Bisnis Mahasiswa Indonesia sesuai dengan karakteristik kita, yaitu mengangkat produk-produk lokal.

Prof.Wiwiek juga menyampaikan bahwa FEB Unsoed memiliki desa binaan yang dihandle langsung oleh mahasiswa. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa identifikasi potensi desa, membimbing / mendatangkan pakar, dan lainnya.

#unsoedmajuterus