Skip to main content

UNSOED Perkuat Kerja Sama dengan Lembaga Pemerintah dan Dunia Industri

[unsoed.ac.id, Rab, 24/04/24] Tim Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PRPTN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Evaluasi dan Potensi Kerja Sama Lembaga Pemerintah – DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) pada hari Senin-Selasa, (22-23/4) di Hotel Elsotel Purwokerto.

FGD dihadiri oleh Rektor Unsoed, dan jajaran pimpinan di lingkungan Unsoed serta perwakilan dari setiap unit kerja. FGD ini diharapkan dapat memperoleh masukan dan rekomendasi yang berharga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja sama Unsoed di masa mendatang.

Ketua Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri (PRPTN) Prof. Ir. Kharisun Ph.D dalam laporannya mengatakan, workshop FGD Evaluasi Kerja Sama ini merupakan bagian dari program revitalisasi Unsoed menuju PTN BH. “Peluang Unsoed mengadakan roadmap kerja sama ke depan merupakan hal yang sangat penting untuk menuju PTN BH” ujar  Kharisun.

Lebih lanjut Prof. Kharisun mengatakan kerja sama yang baik akan menunjang potensi dan upaya meningkatkan kualitas Unsoed secara keseluruhan seperti pendidikan, pengabdian masyarakat dan tata kelola. Prof. Kharisun juga mengatakan bahwa FGD Kerja Sama ini menghadirkan narasumber Kepala Biro Perencanaan Kerja sama, Informasi, dan Humas (BPKIH) Unsoed Bapak Setiyabudi, MM yang akan menjelaskan evaluasi kerja sama Unsoed yang telah dilakukan selama ini.

Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc.Agr., IPU., ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan FGD Kerja Sama ini sangat strategis terutama dalam mengevaluasi  implementasinya dan potensi peluang ke depannya. Rektor juga mengingatkan dalam melakukan kerja sama nantinya agar berhati-hati terutama terkait konsekuensi hukum dan finansialnya.

“Terkait kerja sama dalam era ini adalah era perguruan tinggi berkompetisi dan berdapatasi. Kunci dari adaptasi itu adalah mampu menyesuaikan diri dan respon yang cepat. Selanjutnya dalam adaptasi tersebut diperlukan kolaborasi atau kerja sama yang dapat menghasilkan benefit yaitu tri dharma perguruan tinggi, pendidikan, proses belajar mengajar, penelitan, publikasi dan pengabdian masyarakat,” kata rektor.

Rektor menambahkan bahwa seluruh peguruan tinggi satker, BLU dan PTN BH agar selalu maju dan unggul. Sehingga untuk mencapai hal tesebut perguruan tinggi harus terbuka terkait kerja sama.

Kepala Biro Perencanaan Kerjasama, Informasi, dan Humas (BPKIH) Unsoed Bapak Setiyabudi, MM mengungkapkan bahwa dalam FDG ini sebagai proses menuju PTN BH yang diharapkan dapat meningkatkan RGU dan RGA. “ Nantinya sebagai PTN BH kita tidak dapat mengandalkan dari dana pendidikan sehingga perlu diperluas kerja samanya”, ujar Setiyabudi. Setiyabudi juga mengatakan Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri ini mempunyai anggaran sebesar 62 milyar dengan rincian 58 milyar untuk pengadaan alat dan 4 milyar untuk kegiatan. Selanjutnya Kepala BPKIH juga meminta unit pelaksana menyampaikan laporan kerja sama melalui laporan kinerja Unit Kerja dan/atau aplikasi sistem informasi kerja sama universitas dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.

Prof. Dr Agus Nuryanto, S.Si., M.Si sebagai pakar kerja sama menerangkan tentang perlunya membangun kolaborasi yang produktif menuju UNSOED PTN-BH. Agus Nuryanto juga mengidentifikasi peluang kerja sama yang bisa dilakukan oleh Unsoed yaitu di bidang olah raga, seni, hafidz-hafidzah, MBKM, pengembangan unit usaha dan kerja sama kepakaran.

Selanjutnya jika dilihat dari IKU prestasi mahasiswa dalam PTN BH analitik sudah tercapai skor maksimal yaitu 4. ‘’Jumlah skor maksimal 4 sudah tercapai oleh mahasiswa Unsoed dalam partisipasi kegiatan internasional, prestasi lomba internasional dan nasional” ungkap Agus Nuryanto. Tetapi prestasi tersebut belum terkait secara langsung dengan kerja sama institusional. “Mahasiswa yang berprestasi tersebut kerena adanya minat mereka sendiri, belum ada keterlibatan mitra kerja sama institusi” katanya.

Workshop hari kedua diisi paparan dari Asisten Deputi Bidang Transaksi Penyertaan BPJS Tenaga Kerja Priyo Dwi Antoro tentang membangun kerja sama yang berkelanjutan, mengekplorasi peluang dan menghadapi tantangan. Adapun setiap keuntungan dari investasi di BPJS TK akan dikembalikan ke peserta. “Semua hasil keuntungan dari investasi dari nasabah akan dikembalikan lagi” ujar Priyo Dwi Antoro. Kemudian BPJS Ketenagakerjaan memiliki lima (5) program jaminan sosial, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang masing-masingnya akan memberikan manfaat bagi para pesertanya,” ungkapnya.

Kegiatan workshop FGD ini menghasilkan rekomendasi tersusunnya peta jalan (roadmap) kerja sama Unsoed sebagai PTN-BH, identifikasi peluang dan tantangan kerja sama, serta strategi dan program aksi untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasionalagar semua pihak di Unsoed menerapkan strategi yang sudah dirumuskan sehingga tujuan menuju UNSOED PTN-BH dapat diwujudkan.

#unsoedmajuterus

#unsoedmerdekabelajar

#unsoedptnbh