Skip to main content

Vaksinasi Covid-19 di UNSOED

[unsoed.ac.id, Rab, 24/02/21] Universitas Jenderal Soedirman mulai melakukan Vaksinasi Covid-19. Di tahap awal ini, vaksin diberikan kepada Rektor bersama para Wakil Rektor, para Dekan, para Ketua Lembaga, Direktur Pascasarjana, Ketua SPI, Kepala BPU, dan para Kepala Biro. Vaksinasi dilakukan  oleh Klinik Pratama Unsoed di Graha Widyayama Unsoed,Rabu (24/2). Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap II di Jawa Tengah bagi pelayan publik yang didalamnya termasuk ASN.

Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 Unsoed Prof.Dr Hibnu Nugroho SH.,M.Hum dalam laporannya menyampaikan bahwa rekomendasi Dinkes adalah bahwa awalnya seluruh civitas akademika Unsoed akan mendapat vaksin sekitar 2.300, tetapi dalam perkembangannya distribuai vaksin yang diperoleh dari Jakarta, kemudian Propinsi Jawa Tengah, yang kemudian sampai ke Kab. Banyumas jumlahnya masih sangat terbatas. “Akhirnya dipilih perwakilan-perwakilan terlebih dahulu, dan Alhamdulillah model di Unsoed di pakai oleh Dinkes untuk dinas-dinas yang lain yaitu kepala dinas & pejabat strukturnya dahulu”, ungkap Prof. Hibnu. Sebagai informasi untuk Kab. Banyumas baru 15% dari seluruh yang akan divaksin.  Awalnya vaksin akan dilaksanakan di Klinik Pratama Soedirman, tetapi setelah dipertimbangkan di pindahkan di Graha Widyatama Unsoed. “Unsoed juga mendapat kepercayaan untuk melaksanakan vaksin untuk dua uiversitas lain yaitu Universitas Wijayakusuma, dan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto yaitu pada Kamis (25/2). Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac”, jelas Prof.Hibnu.

Rektor Prof.Dr.Ir Suwarto MS dalam sambutannya mengungkapkan pandemi covid-19 telah menyedot energi yang luar biasa dari kita semua.  Penuh dengan dinamika, perubahan dan penyesuaian untuk apa yang terjadi selama hampir setahun ini.  Tentunya, telah berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini. Salah satunya adalah  dengan program vaksinasi.  “Melalui vaksinasi ini, diharapkan akan cepat membentuk kekebalan pada tubuh. Artinya, jika vaksinasi ini terus digencarkan dan diperluas, tidak hanya individu-individu yang lebih kebal dalam mencegah serangan covid, namun juga  akan dapat membentuk kekebalan di tingkat yang lebih luas di masyarakat”, ungkap Rektor. Lebih lanjut Rektor mengatakan, sebagai bagian dari ASN, maka menjadi kewajiban kita untuk turut mensukseskan program pemerintah tersebut.  Tidak hanya itu,  mengikuti program ini menurut hemat kami, hakikatnya merupakan bagian dari sikap bela negara dan cinta tanah air. “Mari kita sukseskan program ini sekali lagi sebagai wujud cinta kita kepada tanah air.  Namun demikian, bukan berarti setelah vaksinasi berarti menjadi tidak menaati protokol kesehatan. Tetap taat dan patuhi protokol kesehatan yang ada, serta tidak lupa untuk berikhtiar dan sama-sama berdoa, agar wabah ini dapat segera berakhir”, pungkas Rektor.

Adapun alur pelayanan Vaksinasi Covid-19 yaitu di meja 1 (Pendaftaran dan Verifikasi) calon penerima vaksin covid-19 menunjukan identitas untuk dilakukan verifikasi. Meja 2 berupa Skrining dimana petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk melihat kondisi kesehatan & mengidentifasi penyakit penyerta. Meja 3 berupa penyuntikan vaksin / vaksinasi yaitu calon penerima vaksin diberikan vaksin Covid-19 secara aman. Setelah itu, penerima vaksin akan menuju Meja 4 untuk pencatatan dan observasi yaitu petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi, penerima vaksin diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI, dan penerima vaksin menerima kartu vaksinasi.

Maju Terus Pantang Mundur, Tidak Kenal Menyerah!