Skip to main content

Webinar Kebijakan & Strategi Pengelolaan Food Loss and Waste (FLW)

[unsoed.ac.id, Jum, 12/11/21] Pusat Pengembangan dan Penerapan Teknologi (P3T), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Jenderal Soedirman mengadakan Webinar Nasional Seri Ke-3 dengan Topik : “Kebijakan dan Strategi  Pengelolaan Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia”. Kegiatan dilaksanakan secara virtual melalui FISIP TV, dengan aplikasi ZoomMeeting dan streaming yotube P3T_LPPM Universitas Jenderal Soedirman (https://www.youtube.com/watch?v=bhBiVAj-T8s&t=12180s)

Bappenas melaporkan bahwa Isu FLW merupakan salah satu Goal dalam SDG, khususnya SDG 12.3 yang menyatakan bahwa pada tahun 2030, ditargetkan untuk mengurangi separuh dari food waste per kapita di tingkat ritel dan konsumen serta mengurangi food loss di tahap produksi dan sepanjang rantai pasok, termasuk kehilangan pasca panen. Selanjutnya, menurut studi yang dilakukan oleh EIU, pada tahun 2016, Indonesia menghasilkan sampah makanan sebesar hampir 300 kg sampah makanan per orang setiap tahunnya. Berdasarkan data KLHK, 40,3% timbunan sampah Indonesia pada tahun 2020 merupakan sampah makanan. Selanjutnya menurut WWF, 11% emisi gas rumah kaca dunia yang berasal dari sistem pangan dapat dikurangi jika kita dapat mengelola sampah dengan bijak dan bertanggung jawab. Lalu berdasarkan laporan BPS, 8,34% penduduk Indonesia kekurangan pada tahun 2020. Jumlah ini meningkat 0,71% dari tahun sebelumnya 7.63%. Berdasarkan laporan GFSI yang mengukur ketahanan pangan di beberapa Negara, menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 65 dari 113 negara, berada di bawah Negara ASEAN lainnya.

Terkait dengan hal tersebut, maka webinar kali ini ditujukan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat secara umum, dan kolega serta mitra pengguna teknologi hasil inovasi perguruan tinggi secara khusus tentang pengelolaan Food Loss and Waste di Indonesia.

Hadir sebagai narasumber Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc., Ph.D (Deputi Bidang Kemaritiman &  SDA Kementerian PPN/ Bappenas) yang menyampaikan materi : RPJMN 2020-2024 sebagai Landasan Pembangunan pengelolaan Pangan Nasional Berbasis Korporasi Petani dan Nelayan. Kemudian Ir. Andries Sibarani, MBA (Direktur Kemitraan Tanri Abeng University) yang materi: BUMR sebagai Konsep Note Desain Bisnis dan Spasial Pengelolaan Kawasan Pangan Zero Waste dan Loss.

Narasumber yang ketiga yaitu Prof Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng. (Guru Besar TIN dan Peneliti AI, IPB) yang menyampaiman paparan dengan Tema : Implementasi AI untuk Mereduksi FLW di Level Hulu (On Farm). Dan yang terakhir Drs. Edi Basuki, Ph.D (Dosen Entomologi Fakultas Biologi UNSOED) yang menyampaikan paparan dengan Tema : Strategi Pengelolaan LImbah Organik untuk Mereduksi FLW melalui Budidaya Black Soldier Fly (Maggot)

Dalam sambutan Rektor UNSOED yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas / WR IV, Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si, menyampaikan bahwa pembahasan potensi FWL yang besar di Indonesia memerlukan kajian yang mendalam berdasarkan kaidah penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan terkait kebijakan dalam pengelolaa dan strategi implementasinya. “Identifikasi secara mendalam factor-faktor penyebab FWL di level on farm hingga off farm dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penanganan FWL secara holistic melalui sinergi yang baik antara pemerintah, BUMN, industri, akademisi dan masyarakat”, ungkap WR IV.

Sementara itu Prof. Rifda Naufalin, SP., MSi selaku ketua LPPM UNSOED mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan rutin di LPPM seperti webinar nasional merupakan wujud akuntabilitas dan komitmen UNSOED dalam kontribusinya untuk ikut serta memecahkan permasalahan di masyarakat dan isu-isu nasional, salah satunya di bidang pangan seperti yang diangkat pada topik acara hari ini.

koordinator Pusat Pengembangan dan Penerapan Teknologi LPPM UNSOED menambahkan Dr. Santi Dwi Astuti, STP., MSi selaku bahwa setelah webinar ini, UNSOED berkomitmen untuk lebih intensif mendampingi masyarakat dan mitra pengguna teknologi. “Hal ini untuk mengembangkan budidaya maggot sebagai salah satu upaya mereduksi food waste dan merintis pendirian BUMR pangan berbasis komoditas unggulan lokal yang potensial dan mendukung ketahanan pangan nasional”, jelasnya.

#unsoedmajuterus