Skip to main content

Webinar Nasional Strategi Tepat Pelaksanaan Improvised First Aid

[unsoed.ac.id, Sen, 29/08/22] Mengangkat tema “Kenali Strategi Dalam Pelaksanaan Improvised First Aid Pada Situasi Darurat”, KSR PMI Unit Unsoed menggelar webinar nasional, Sabtu (27/8). Webinar berlangsung secara hybrid melalui zoom meeting dan offline di ruang seminar 1 Fakultas Peternakan unsoed. Tercatat  sejumlah 175 peserta yang berasal dari berbagai instansi seperti organisasi  Korps Sukarela dari Universitas lain dan anggota PMR madya serta wira. Selain itu juga pendaftar berasal dari khalayak umum.

Webinar menghadirkan pembicara Bapak Edi Purwanto selaku First Aid & Disaster Management Trainer dan Anggota Tim Penulis Buku Pertolongan Pertama Baru, Moderator Astri Sundari anggota KSR PMI Unit Unsoed tahun 2016.

Ketua KSR PMI unit Unsoed Naufal Azhar Fa'iq mengatakan bahwa webinar bertujuan untuk memberikan ilmu baru bagi khalayak umum mengenai bagaimana sikap kita apabila menjumpai korban yang membutuhkan pertolongan medis dasar tetapi alat  pertolongan pertama standar yang sering digunakan tidak tersedia. “Dengan adanya webinar ini diharapkan dapat memahami bagaimana pelaksanaan Improvised First Aid dimana dengan memanfaatkan apa saja yang ada dilingkungan sekitar untuk membantu menolong korban yang tentunya tetap mengikuti kaidah pertolongan pertama yang ada”, ungkapnya.

Dalam pemaparannya Bapak Edi Purwanto menyampaikan bahwa naluri menolong seorang manusia sudah sejak ada mulai dari manusia itu lahir dimana setiap manusia memiliki hak dan kewajiban untuk ditolong dan menolong. Dengan adanya pertolongan pertama ini dapat membantu mengurangi cedera dan penderitaan serta meningkatkan peluang untuk hidup. Oleh karena itu pertolongan pertama ini seharusnya dapat diakses oleh semua orang. “Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan edukasi pertolongan pertama”, jelasnya.

Baca juga : UNSOED Jalin Kerjasama Dengan Pemkab Tegal, kembangkan Tanaman Herbal

Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam rantai perilaku mempertahankan hidup (chain of survival behaviours) dijelaskan bahwa pelaksanaan pertolongan pertama dilakukan berdasarkan pertimbangan adaptasi lokal, kontekstualitas, masyarakat, kiat dan fasilitas. “Sehingga dalam hal ini pertolongan pertama sejatinya bukanlah improvisasi tindakan tetapi lebih kepada bagaimana melaksanakan Pertolongan Pertama sesuai dengan situasi dan kondisi setempat’, ujarnya.

Menurutnya dalam pelaksanaan pertolongan pertama terdapat beberapa alat yang dapat digunakan apabila dalam situasi darurat tidak ada alat pp standar yang tersedia. Contohnya seperti bambu dan selimut yang bisa digunakan untuk membuat tandu. Kemudian selimut yang digulung atau kardus dapat digunakan sebagai neckcolar/alat stabilisasi leher. Kain bekas yang masih dalam keadaan bersih dapat digunakan sebagai penutup luka.

#unsoedmajuterus