Tim PPK Ormawa UNSOED Lakukan Pendampingan Terapkan Pertanian Terintegrasi
[unsoed.ac.id, Rab, 13/09/23] Desa Papringan merupakan salah satu desa dengan jumlah ternak sapi terbanyak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jumlah ternak yang banyak tentu menghasilkan limbah yang tak sedikit pula, sehigga perlu diolah agar tidak mencemari lingkungan. Di sisi lain, beberapa lahan di Desa Papringan merupakan lahan marginal dengan tipe tanah ultisol dan lahan tadah hujan, artinya lahan tersebut membutuhkan peran teknologi pengolahan agar produktif. Penambahan bahan organik berupa pupuk juga sangat diperlukan agar tanaman yang dibudidayakan bisa menghasilkan sesuai harapan.
Permasalahan tersebut mendapat respon positif dari Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (MPPA Carya Bhuana) Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Faperta UNSOED). Kelompok mahasiswa ini telah memulai pendampingan sejak 2021 melalui PHP2D (Program Holistik Pembinaan Dan Pemberdayaan Desa) yang berfokus pada pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik. Kini, pendampingan tersebut berlanjut dengan program PPK ORMAWA Kemendikbud 2023. MPPA Carya Bhuana mengembangkan kegiatan pertanian terintegrasi dengan mendampingi KWT (Kelompok Wanita Tani) Seruni Indah Desa Papringan.
Bambang Raino Zaenab selaku Ketua Tim PPK Ormawa Carya Bhuana mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu program pemberdayaan organisasi mahasiswa yang berbasis pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud, dukungan Universitas, serta pihak lainnya sebagai partnership atau sponsorship dengan judul Sekolah Tani Seruni Indah : Pemberdayaan Kelompok anita Tani Melalui Integrated Farming untuk Meningkatan Ketahanan Pangan di Desa Papringan,” ungkapnya.
Tim beranggotakan Gian Jati Mada, Guyup Astuti, Hafif Luqman Hakim, Kevin Zaki Prabowo, Mahendra Alfiqih, Muhammad Arfian Praniza, Muhammad Iqbal, M. Syarif Hidayatuloh, Naufal Ihsandifa Lestyaputra, Rainy Giftamarini, Rani Alja Putri, Rizal Trianto, Salsa Shahra Shahita, dan Saofi Amalia, serta Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing ini berharap program yang dilaksanakan dapat memberikan dampak yang positif bagi anggota KWT.
Pertanian terintegrasi merupakan sistem pertanian yang menggabungkan beberapa sektor, seperti pertanian, peternakan dan sektor lain (perkebunan, perikanan, dan kehutanan) sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan dan konservasi lingkungan.
“Kami senang sekali mendapat pendampingan tentang pemanfaatan pupuk dari kotoran ternak, budidaya sayuran organik, tanaman obat, tambulampot, hidroponik, dan budidaya lele dengan pakan magot. Semua itu merupakan hal baru sehingga kami senang dapat mengenal dan mempraktikan pertanian terintegrasi,” ungkap Bu Nani selaku Ketua KWT Seruni Indah.
Pemerintah Desa Papringan juga mendukung kegiatan ini. Atam selaku Kepala Desa memberikan dukungan berupa peminjaman lahan bengkok desa untuk kegiatan KWT Seruni Indah.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia