Skip to main content

Tim PPK Ormawa Carya Bhuana Kenalkan Sistem Hidroponik DFT dan Aquaponik

[unsoed.ac.id, Sel, 26/09/23] Desa Papringan, Kabupaten Banyumas - Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (MPPA) Carya Bhuana dari Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman memberikan beberapa materi terkait pertanian dalam pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni Indah di Desa Papringan. Setelah mendampingi pengelolaan limbah ternak menjadi pupuk organik dan memanfaatkan untuk budidaya sayuran dan buah, tim ini kini memperkenalkan metode pertanian modern, yakni hidroponik Deep Flow Technique (DFT) dan Aquaponik yang memanfaatkan ikan lele sebagai bagian dari sistem pertanian yang terintegrasi.

Program ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Desa Papringan dan memberdayakan KWT Seruni Indah dalam mengelola lahan marginal yang sebelumnya sulit untuk dijadikan lahan produktif. Bambang Raino Zaenab, Ketua Tim PPK Ormawa Carya Bhuana, menjelaskan, "Kami ingin menghadirkan teknologi modern dalam pertanian ke Desa Papringan. Dengan metode hidroponik DFT dan Aquaponik, kami berharap KWT Seruni Indah dapat menghasilkan tanaman yang lebih berkualitas dengan efisiensi air yang lebih tinggi. Terlebih dengan musim kemarau yang agak panjang saat ini".

Tim beranggotakan Rainy Giftamarini, Gian Jati Mada, Guyup Astuti, Hafif Luqman Hakim, Kevin Zaki Prabowo, Mahendra Alfiqih, Muhammad Arfian Praniza, Muhammad Iqbal, M. Syarif Hidayatuloh, Naufal Ihsandifa Lestyaputra, Rani Alja Putri, Rizal Trianto, Salsa Shahra Shahita, dan Saofi Amalia, serta Ni Wayan Anik Leana, S.P., M.P. selaku dosen pembimbing ini berharap program yang dilaksanakan dapat memberikan dampak yang positif bagi anggota KWT.

“Kelebihan sistem DFT adalah adanya genangan air, jadi saat listrik mati, anggota KWT tidak perlu khawatir tanaman akan layu karena tidak mendapat air nutrisi”, terang Rainy salah satu anggota tim.

Sementara itu, aquaponik adalah metode yang menggabungkan budidaya ikan dengan pertanian hidroponik, di mana air yang digunakan untuk budidaya ikan mengandung nutrisi dari kotoran ikan digunakan oleh tanaman, menciptakan siklus yang berkelanjutan.

KWT Seruni Indah dengan antusias menerima pendampingan ini. "Kami sangat senang dengan pengenalan teknologi hidroponik dan aquaponik ini. Awalnya kami kira susah melakukan budidaya hidroponik, setelah didampingi adik-adik dari Unsoed ternyata cukup mudah", jelas Bu Nani, Ketua KWT Seruni Indah.

Tim yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing ini berharap program pertanian modern ini akan memberikan dampak positif bagi anggota KWT. Mahendra Alfiqih, salah satu anggota tim, berharap semoga hasil kegiatan pertanian terintegrasi ini bisa memberikan sumber pangan sehat bagi keluarga dan meningkatkan perekonomian KWT. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung mereka dalam mengembangkan pertanian modern ini," ungkapnya.

#unsoedmajuterus

#merdekamajumendunia