UNSOED Akan Miliki Rumah Sakit Akademik (RSA)
[unsoed.ac.id, 08/05/24] Penyelenggaraan pendidikan kedokteran (Dikdok) di Indonesia kini telah diatur oleh Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Salah satu syarat yang tertuang dalam undang-undang tersebut menjelaskan bahwa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran wajib memiliki rumah sakit pendidikan. Dalam upaya memenuhi kewajiban tersebut Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berencana membangun Rumah Sakit Akademik (RSA).
Berdasarkan Permendikbud No 21 Tahun 2014, Fakultas Kedokteran Unsoed merupakan fakultas ke tujuh dari dua belas fakultas yang saat ini dimiliki oleh Unsoed. “Selama ini Fakultas Kedokteran Unsoed itu bekerja sama dengan rumah sakit Prof Dr Margono-Sukarjo yang notabene merupakan rumah sakit Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai rumah sakit pendidikan utama rumah sakit – rumah sakit daerah di eks karesidenan Banyumas sebagai rumah sakit pendidikan satelit,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan dan Alumni, Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Dody Novrial, M.Si.Med, Sp.PA.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan dan Alumni, Fakultas Kedokteran mengungkapkan bahwa inisiasi pendirian Rumah Sakit Akademik Unsoed telah dimulai sejak tahun 2016. “Dalam kaitannya dengan RSA, Rektor Unsoed membuat terobosan sehingga pada tahun 2023 lalu mendapat peluang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan RSA Unsoed,” lanjut Dr. dr. Dody Novrial. Dengan adanya investasi dari BPJS Ketenagakerjaan akan dapat mengurangi beban pembiayaan dari APBN maupun PNBP dalam pembangunan RSA.
Dalam mewujudkan RSA ini, Unsoed sudah mempersiapkan lahan seluas 2,5 hektar di Jl. HM Bahrun, Purwokerto. “ Untuk lahan ada kemungkinan bertambah 1 hektare dengan adanya hibah dari Pemkab Banyumas sehingga lahannya menyambung menjadi 3,5 hektar,” ungkap Dr. dr. Dody Novrial. Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan dan Alumni, Fakultas Kedokteran menambahkan bahwa rencananya luas bangunan RSA yang akan dibangun sekitar 16.000 meter persegi di lahan tersebut dan kemungkinan besar rumah sakit akan naik vertikal jadi kira-kira sekitar 7 lantai.
Dalam beberapa bulan ke depan akan dilakukan studi kelayakan pembangunan RSA dan rencana untuk groundbreakingnya pada akhir tahun 2024. “Untuk fasilitas di RSA ini, nantinya tidak jauh beda dengan rumah sakit pada umumnya tetapi yang membedakan adalah RSA menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan-kegiatan akademik sebagai rumah sakit pendidikan,” kata Dr. dr. Dody Novrial.
Kemudian, karena ini rumah sakit akademik maka fasilitas pendidikan yang mewadahi kegiatan-kegiatan tridharma akan disediakan di RSA Unsoed. “Dengan adanya RSA selain untuk wahana pendidikan profesi kedokteran tentu juga dapat dimanfaatkan oleh prodi-prodi lain di luar kedokteran,” lanjut Wakil Dekan Bidang Kemahasiwaan dan Alumni, Fakultas Kedokteran.
Harapan ke depannya RSA Unsoed dapat menjadi rumah sakit yang melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan riset secara komprehensif untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Ditunjang dengan fasilitas yang lengkap, pendidikan dokter Unsoed diharapkan dapat lebih berkualitas dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
#unsoedmajuterus
#merdekamajumendunia